Schmidt dan Ferguson menentukan tipe iklim dengan
menggunakan ratio Q (Quotient), yaitu perbandingan antara rata-rata bulan
kering dengan bulan basah dikalikan 100%. Berdasarkan rata-rata data curah
hujan bulan kering dan bulan basah dapat ditentukan tipe iklim di desa Sudaji (Waryono, 1987:124), yang dapat diformulasikan sebagai berikut.
Mengacu pada formula yang dikemukakan oleh
Schmidt dan Ferguson, maka dapat dicari tipe curah hujan di desa Sudaji
dengan menentukan besarnya nilai Q, yaitu:
6,1
Q =
x 100% = 120 %
5,1
a. Tipe Iklim Menurut W. Koppen
Disamping pembagian
iklim menurut Schmidt dan Ferguson, W. Koppen membagi iklim dunia menjadi
beberapa kategori berdasarkan atas curah hujan bulanan dan tahunan serta
vegetasinya. Pembagian iklim menurut W. Koppen dibagi menjadi 5 kategori (dalam Waryono, 1987:111), yaitu:
1.
Golongan iklim A, iklim hujan tropis (tropical rainy climate)
2.
Golongan iklim B, iklim kering (dry climate)
3.
Golongan iklim C, iklim hujan cukup panas (warm temperate raing climate)
4.
Golongan iklim D, iklim hutan, dingin dan bersalju (cold snoway forest climate)
5.
Golongan iklim E, iklim kutub (polar
climate)
Tipe iklim A dibagi lagi menjadi 3 golongan yaitu: Af, Am,
dan Aw dengan ketentuan sebagai berikut:
1)
Tipe iklim Af yaitu jika
curah hujan bulan kering lebih besar dari 2,4 inci (60 mm).
2)
Tipe iklim Am yaitu jika
curah hujan bulan kering lebih kecil dari 2,4 inci (60 mm) dapat diimbangi pada
curah hujan bulan basah.
3)
Tipe iklim Aw yaitu jika
curah hujan bulan terkering tidak dapat diimbangi oleh curah hujan pada bulan
basah.
Berdasarkan data curah hujan di desa Sudaji, diketahui rata-rata curah hujan terkering pada bulan Agustus sebesar 2,6 mm dan jumlah
rata-rata curah hujan tahunan adalah 1508,8 mm. Apabila dihubungkan dengan klasifikasi iklim menurut W.
Koppen, maka desa Sudaji memiliki tipe iklim Aw.
Untuk memperjelas tipe iklim desa Sudaji
menurut W. Koppen dapat dilihat pada gambar 4.2.
Komentar
Posting Komentar