1.
Konsep lokasi
Dipandang dari lokasi relatif, daerah desa Sanda
terletak di kecamataan Pupuan, kabupaten Tabanan. Desa Sanda memiliki
batas-batas sebagai berikut:
Utara : Desa Batungsel
Timur : Gunung Watukaru
Selatan : Desa Belimbing
Barat : Desa Jelijih-Punggang
2.
Konsep jarak
Daerah desa Sanda dapat ± 30 Km dari kota
Tabanan, dan dari kota Singaraja jarak desa Sanda ± 60 Km.
3.
Konsep keterjangkauan
Untuk menuju dari Singaraja ataupun
dari Tabanan dapat dijangkau melalui jalan raya jalur
Singaraja-Seririt-Denpasar. Jalan yang ada merupakan jalan provinsi jadi cukup
bagus dan terawat. Sehingga mudah untuk dilalui, dan waktu untuk menuju desa
Sanda relative cepat.
4.
Konsep Pola
Dilihat dari pola permukiman penduduk di desa Sanda
tergolong memusat, karena untuk lokasi permukiman berada di lereng yang landai.
Namun sebagian kecil menyebar karena permukiman penduduk berada di lahan
pertanian milik penduduk setempat.
5.
Konsep Morfologi
Di desa Sanda dominasi oleh bentukan lahan
fluvial yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a)
Terjadi erosi, di desa Sanda pada bagian hulu terdapat
pola aliran radial sentrifugal karena sungai Balian menuruni lereng gunung
Watukaru, menyebabkan sungai pada bagian hulu terkikis secara horizontal karena
sungai masih berbentuk V (masih terdapat vegetasi pada pinggir sungai).
b)
Transportasi hasil erosi, hasil erosi sungai Balian
terangkut menuju hilir , besar kecilnya erosi yang terangkut tergantung dari
cuaca , saat musim hujan erosi yang terangkut menuju hilir sangat besar,
begitupula sebaliknya, saat musim kemaru erosi yang terangkut sangat kecil.
c)
Daerah sedimentasi, desa sanda pada bagian hilir
merupakan dataran alluvial dimana terdapat endapan dari hasil erosi sungai
Balian. Karena adanya sedimentasi ini pada bagian hilir terdapat persawahan.
Namun pada bagian hulu sungai Balian
dipenuhi oleh perkebunan kopi karena debit air kecil dan tidak mendukung
sebagai lahan persawahan.
Kalau dilihat dari kemiringan lereng, desa
Sanda pada umumnya tergolong bergelombang (8-15%), dan sebagian kecil tergolong
landai (2-8%).
6.
Konsep aglomerasi
Pemusatan penduduk dikarenakan memiliki mata
pencaharian yang sama sebagai petani sawah maupun petani pemilik kebun kopi,
dan penduduk setempat memilih daerah yang landai sebagai temmpat bermukim,
digunakan sebagai tempat berdagang sepanjang jalan raya dan jasa lain seperti
bengkel, tempat penggilingan padi, dan sebagainya.
7.
Konsep Nilai kegunaan
Potensi desa Sanda adalah sebagai
tempat penghasil kopi, karena didominasi oleh perkebunan kopi milik penduduk
setempat, persawahan, penghasil kayu gelondongan ataupun balok kayu yang
diambil dari kebun penduduk.
8.
Konsep interelasi dan interdependensi
Dearah desa Sanda merupakan daerah
yang memiki interelasi dan interdependensi yang kuat dengan daerah lainnya.
Dengan pemasaran hasil pertanian ke
daerah sekitarnya, seperti desa Pupuan, Pujungan, dan daerah Kota Tabanan.
Dibidang pemasaran hasil kayu gelondongan maupun kayu balok ke daerah perkotaan
seperti Tabanan maupun Denpasar, Selain itu sudah dibangun pabrik pupuk organik
di pinngir jalan yang berbatasan dengan desa Belimbing, yang kini memerlukan
tenaga cukup banyak, yang sekarang
pekerjanya sebagian besar dari desa Sanda dan sebagian kecil dari desa tetangga.
9.
Konsep diferensiasi areal
Dilihat dari potensi yang dimiliki
wilayah desa Sanda berupa penghasil kopi terbesar menyamai daerah sekitar
kecamatan pupuan, memilki perbedaan dengan potensi yang dimiliki di daerah
perkotaan atau daerah sepanjang selemadeg sampai dengan kota Tabanan yang mana
masih banyak terdapat persawahan, industry-industri, pertokoan, perkantoran,
dan sebagainya.
10. Konsep
keterkaitan keruangan
Pengaruh dari adanya sungai Balian
berpengaruh terhadap sawah yang ada di desa Sanda, dengan adanya sawah tersebut
irigasi di desa Sanda menjadi lancar, selain itu pengaruh dari adanya gunung
watukaru yang sebagai sumber material tanah yang subur dan cocok sebagai
perkebunan kopi. Sehingga desa sanda memiliki persebaran fenomena alam yang
dapat dimanfaatkan oleh daerah lainnya.
Potensi desa yang
perlu dikembangkan:
1.
Obyek wisata alamnya, misalkan perlu dibuat agrowisata
karena disamping sebagai penghasil kopi dan beras. Di daerah desa Sanda perlu
dibuat tempat budidaya buah-buahan, tanaman keras lainnya(cengkeh, vanili,
pala, merica) tanaman obat-obatan dan sebagainya.
2.
Pembudidayaan hutan rakyat, dengan menanam kayu jenis
kempinis, cepaka, sengon, kejimas, dan sebagainya, kayu ini dipelihara di
perkebunan rakyat dengan cara system pagar( ditanam dekat jalan atau di pinggir
sungai). Setelah cukup umur kayu ditebang untuk di jual di pasaran.
Perencanaan tata ruang yang
cocok:
1.
Perencanaan tata
ruang yang cocok di daerah desa Sanda dalah perencanaan pembuatan pabrik
penggilingan kopi dan pabrik pembuatan serbuk kopi, tempat pemasokan, dan
pemasaran hasil pertanian lainnya. Dengan adanya perencaan tata ruang tersebut
maka pengolahan hasil pertanian yang merupakan penghasilan penduduk di desa
Sanda bisa terkelola dengan baik dan mampu menyerap tenaga kerja. Sehingga
pendapatan penduduk dapat bertambah.
Komentar
Posting Komentar